Senin, 15 Oktober 2012

Report : Aksi Nasional Mahasiswa Keperawatan Indonesia #SahkanRUUKeperawatan

Diposting oleh Unknown di 07.18
Hari ini tidak seperti biasanya. Darah juang mahasiswa di dalam tubuh kami tidak bisa dibendung lagi.
Dijanjikan 8 tahun oleh penguasa tirani sebuah kabar bagai jalan lebar yang terang. Namun sampai sekarang masih saja macam janji.

Kokok ayam kami dahului. Dinginnya air dan udara tidak kami hiraukan lagi.
Dan akhirnya disinilah kami. Di atas tanah Jakarta yang megah, dibakar matahari Senayan yang terik, dicekik rasa haus di tengah kerumunan, di bawah panji-panji putih kami bergerak di baris terdepan.
Ditengah-tengah seribu orang rekan, membiru di lautan atribut warna-warni dari penjuru negeri,
Jaket almamater kami rasanya tidak pernah
sekuyup hari ini
...

Hari ini, Senin, 15 Oktober 2012 pukul 04:00 pagi buta. Saya keluar dari pintu kosan, disergap udara dingin dan langsung lari sekencang-kencangnya ke arah gerbang lama. Aaaaaah saya kesiangan! :(

Coba tebak, ngapain saya pagi-pagi buta hari Senin lari-lari keluar kosan ke arah gerbang lama karena takut telat? Hari ini adalah pertamakalinya saya turun aksi ke jalanan Senayan. Tepatnya di depan gedung DPR/RI! hehe
Awalnya saya kekeuh nggak akan ikut karena hari Senin siang ini saya ada janji bimbingan dengan dosen pembimbing skripsi 2 saya, Ibu Annastasia Anna. Tapi gara-gara kemarin ngebantuin teman-teman BEM bikin propaganda, saya jadi ngiler juga. Ditambah paksaan dari kanan kiri biar saya ikut turun ke Jakarta, akhirnya diputuskan, oke sip, saya ikut.
Oh iya, ini beberapa propaganda hasil bikinan saya. Unyu. Banar-benar unyu. saya sendiri nggak yakin mau bawa beginian nanti di depan DPR. Soalnya setau saya yang namanya propaganda itu sangar. nggak seunyu ini hahaha



Ilustrasi orang digantung oleh : Nidaa Adiilaah

Dan satu-satunya spanduk propaganda dari FIK Unpad pun saya yang bikin, dengan bantuan Dessy dan Seno. Ini dia


Akhirnya spanduk pun jadi juga. Setelah keliling Jatinangor naik motor Alif, nggak keitung berapa kali bareng Si Cila buat nyari orang yang jual kain putih dan pylox di hari Minggu. hahaha


Kami sewaktu proses pembuatan propaganda. Foto oleh Shindy, Kiri ke kanan: Eva, Sylvia (Cila), Ridwan (Kabem FIK), Hinin (Wakabem FIK), Seno, Neni, Dessy. Yang nggak ada di foto: Nida, Devi, Nunu, Arif, Mela, Alif, Ihwan.


Disitulah akhirnya saya memutuskan untuk ikut aksi. Kami pulang pukul 21.30 dan saya langsung telfon teman-teman kampus yang masih bangun buat pinjem celana kain buat demo besoknya (maklum, mahasiswi FIK demo gak boleh pake jeans. Dan saya nggak punya celana kain karena biasanya kuliah pun pake rok. hehehe).

Sampai juga saya di gerbang lama disambut pelukan hangat teman-teman BEM dan kolega-kolega saya dari Stikes Subang dan Stikep PPNI yang dulunya adalah rekan kerja saya di Formakep. Setelah solat subuh di sekber Unpad sekitar pukul 04.45, kami ber-48 ditambah sekretaris PDIII Ibu Anih berangkat dengan bus Kramat Djati kapasitas 60 kursi.
Lewat tol Cipularang kami berencana ikut briefing dulu di kampus FIK Universitas Indonesia. Tapi karena bus terlambat berangkat dikarenakan satu dan lain hal, akhirnya rekan-rekan dari UI menyarankan kami untuk langsung drop saja di Semanggi.
Lucunya, waktu berhenti di rest area di Tol Cipularang, rombongan kami malah menemukan bapak dekan FIK lagi makan singkong hangat di bawah kanopi. hahaha. Kebetulan beliau mau rapat IPNI di Jakarta juga hari ini. Kami jadi dibeliin singkong juga sama bapak dekan (singkong goreng di rest area Cipularang ini enak banget sumpah nggak boong.).
Dari rest area kami berangkat lagi. Rekan-rekan yang mengkoordinasikan aksi hari ini menginstruksikan kami untuk menghapalkan 4 lagu wajib aksi hari ini. Totalitas Perjuangan, Buruh Tani, Darah Juang, dan Hitam Putih.

Suasana di dalam bus sekitar pukul 07.00.

Lirik lagu Buruh tani (kiri) dan Darah Juang (kanan) yang sempat saya catat di dalam bus. Tulisan cakar ayam berbanding lurus dengan bus yang bergoyang-goyang. Mohon maklum :p

Kami menghapalkan 2 lagu yaitu Buruh Tani dan Darah Juang. Lagu Totalitas Perjuangan sendiri udah sering dipakai di acara-acara kampus. Jadi udah pada hapal. Sayangnya kami nggak sempat menghapalkan lagu Hitam Putih karena nggak nemu Mp3 nya di internet. Saya sendiri langsung suka sama lagu Buruh Tani :D

Dari Cipularang, kami masuk tol Halim Perdana Kusumah. Setelah kena macet di KM 8 sampai KM 5 Tol Halim, akhirnya sampai juga kami pukul 09:09 di Semanggi, tepatnya di depan komplek POLDA.
Kami pun menyempatkan buat sarapan, merasakan lontong sayur yang enak di depan POLDA. Setelah itu briefing sebentar oleh Kabem FIK, Ridwan, untuk menyampaikan peraturan-peraturan aksi dari BEM.

Ridwan sedang membriefing pasukan dari FIK Unpad (almamater biru), Stikes Subang (almamater oranye kecoklatan), dan Stikep PPNI (almamater maroon)

Yunita memasangkan pita hitam di lengan kanan Riva sebagai penanda rombongan aksi hari ini

Wasilah dan Tyo lagi makan lontong sayur POLDA yang enak itu. nyaaamm~

Kami diam cukup lama di depan Polda menunggu instruksi selanjutnya dari Sinta (Kepala departemen KP BEM KEMA FIK Unpad yang sehari sebelumnya sudah duluan ikut konsolidasi aksi di FIK UI). Setelah mendapat arahan dari Sinta, kami jalan menuju rombongan aksi.
Sekitar pukul 10:45 setelah berjalan jauh mencari rombongan aksi, akhirnya kami bertemu dengan koordinator barisan yang pakai almamater kuning yang semrawut banget jahitannya. Rupanya dia mahasiswa UI dengan jaket kuning yang sengaja dipakai terbalik. Koordinator barisan menyuruh kami untuk membalik jas almamater yang kami pakai sebagai simbol pikiran-pikiran anggota dewan yang sudah terbalik katanya. hehe.
Setelah membalik jas almamater, kami menembus border dan masuk barisan long march. Kami start berjalan dari pertigaan yang entah namanya pertigaan apa, sambil meneriakan kalimat "sahkan RUU Keperawatan!!!" dan nyanyian propaganda yang nadanya mirip lagu Menanam Jagung "Sahkan, sahkan, sahkan RUUK. Sahkan RUUK sekarang juga."

Kami berjalan jauh sekali. Suasana siang hari di Jakarta yang terik membuat jas almamater kami basah oleh keringat. Kebutuhan cairan kami langsung meningkat. Sayangnya kebutuhan itu tidak seimbang dengan masukannya. Air minum kami banyak tertinggal di dalam bus. Untungnya beberapa rekan ada yang bawa tas yang berisi air minum botol di dalamnya. Jadi satu botol 500ml kami bagi untuk banyak orang. hahaha.


Longmarch bareng 1000 mahasiswa & mahasiswi keperawatan dari Sabang sampai Merauke


Sampailah kami di depan pagar hijau DPR yang tingginya sekitar 5 meter. Koordinator lapangan berjaket almamater merah yang entah dari kampus mana, langsung mengambil alih koordinasi.
Kami dipandunya untuk meneriakkan propaganda.
"Sahkan RUU Keperawatan!"
"Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia"

Sesekali kami digiring bernyanyi oleh orator. Lagu yang paling sering dinyanyikan adalah Darah Juang. Perwakilan dari setiap kampus naik ke atas mobil bak terbuka untuk orasi bergantian membakar idealisme kami, menjaga semangat dan konsistensi kami melakukan aksi.
Semantara di luar pagar kami melakukan aksi, 10 orang perwakilan mahasiswa & mahasiswi keperawatan berada di dalam gedung DPR bersama tim Panja komisi IX DPR/RI untuk melakukan advokasi.

2 jam sudah kami berteriak-teriak menyampaikan maksud kami datang kesini. Udara panas, kehausan di tengah kerumunan, matahari Senayan yang hari itu benar-benar terik dan kejam, dan beberapa rekan sejawat yang jatuh pingsan membuat kesabaran kami hampir habis. Orator sudah mengambil ancang-ancang untuk mengkoordinasikan bunker barisan merobohkan pagar gedung DPR/RI yang tinggi dan tebal itu. Namun belum juga diinstruksi, berkali-kali bunker sudah tidak dapat ditenangkan. Rekan-rekan kami sudah mengambil posisi naik di atas pagar. mengguncang-guncangkannya sampai besi pagar yang tebal itu bengkok-bengkok, sampai tombak-tombak di puncaknya berjatuhan. Massa mulai panas, tapi syukurlah koordinator lapangan kami sigap. Dia mengingatkan kami untuk tetap satu koordinasi.
"Satu suara, rekan-rekan! satu koordinasi!!!"

Barisan terdepan aksi. Korlap kami hari ini yang berjas merah

Mahasiswa keperawatan dari Aceh mendapat giliran orasi

Sinta (Kadep KP BEM KEMA FIK Unpad, memegang megaphone merah) dan Silmi (Staff kesekretariatan BEM KEMA FIK Unpad, slayer biru di leher) sedang membacakan puisi.

Salah satu penampilan aksi teatrikal

Rekan-rekan bunker barisan yang sudah ambil posisi untuk merobohkan pagar DPR/RI

Sinta dan Silmi terbakar orasi

Apri (Ketua BPM KEMA FIK Unpad, berkacamata), dan Riva berlindung di bawah propaganda dari panasnya matahari Jakarta

Selama 2 jam kami berdemo. Bergantian orasi dan melakukan aksi teatrikal. Untunglah semua yang kami lakukan tersebut mendapat jawaban. Sekitar pukul 13:00, 10 perwakilan mahasiswa keperawatan yang berada di dalam gedung DPR memberi informasi kepada kami bahwa tim Panja komisi IX DPR/RI bersedia keluar dan berdiskusi bersama kami. Koordinator lapangan langsung bertanya kepada kami apakah kami siap menerima kedatangan tim Panja komisi IX DPR/RI dan dapat berjanji untuk tetap melakukan aksi secara damai. Masa menyanggupi. Akhirnya dengan kawalan ketat dari pasukan pengawal dengan seragam serba hitam yang saya lupa namanya apa, mereka keluar juga.

Mereka mengirimkan 4 orang panitia kerja ke hadapan kami. ada di antaranya Ibu dr.Nova dari fraksi PDI-P yang berperan sebagai ketua tim Panja, Bapak Supriyanto dari Fraksi Gerindra, Bapak Anshori dari fraksi PKS, dan Ibu Dian dari fraksi Partai Demokrat.
Mereka diinstruksi naik ke atas mobil bak terbuka. Ibu dr.Nova selaku ketua tim Panja komisi IX yang diminta pertama kali untuk langsung memberikan suaranya. Beliau berkata yang intinya pembahasan RUUK sudah 95%. Tinggal 5% lagi untuk mencapai konsinyering.
Bapak Supriyanto yang mendapat kesempatan kedua untuk bersuara menyampaikan bahwa perjalanan RUUK kami masih harus melewati beberapa tahap Proglenas. Setelah sekarang berada di tangan Tim Panja komisi IX, selanjutnya RUUK yang telah tuntas mereka bahas akan dikonsinyering ke PPNI selaku badan ikatan profesi, kemudian apabila sudah selesai di tangan PPNI, maka RUUK akan dirapatkan di sidang pleno untuk dilakukan pengklasifikasian kementrian yang cocok. Lalu baru setelah itu diberikan ke pembahasan sidang paripurna dan disahkan hingga akhirnya turun surat keputusan presiden mengenai sahnya RUU ini.
Bapak Anshori yang mendapatkan kesempatan ketiga untuk berbicara menyampaikan bahwa proses ini akan berlangsung paling cepat sekitar 9 bulan yang berarti akan selesai bulan Mei 2013. Atau paling lambat selesai pada bulan Oktober 2013. Beliau berjanji Tim Panja akan berusaha sekuat tenaga utuk menyelesaikan masalah RUUK yang sudah 8 tahun ini tidak rampung karena ini merupakan komitmen dan tanggung jawab mereka.

Ibu dr.Nova, Ketua Tim Panja komisi IX DPR/RI (Cantik banget kayak artis, parfumnya wangi banget, dan pake high heels setinggi 12cm lalu naik ke atas pick up. kontras. :p)

Bapak Supriyanto, Anggota Tim Panja komisi IX DPR/RI Fraksi Gerindra (memegang mic), Bapak Anshori, wakil ketua Tim Panja Fraksi PKS (berkemeja putih)

Selesai mereka bicara, massa mendesak agar pernyataan mereka ada hitam di atas putihnya. Akhirnya kami membuat semacam surat perjanjian dan memaksa mereka untuk menandatanganinya. Inilah surat tersebut :

Dengan ditandatanganinya surat tersebut, Alhamdulillah tercapailah goal aksi kami hari ini. Kami tinggal menunggu konfirmasi Tim Panja komisi IX DPR/RI untuk memanggil kembali 10 orang rekan kami hari Senin besok untuk melaksanakan konsinyering dengan PPNI. Semoga yang dikatakan Ibu dr. Nova, Bapak Supriyanto, dan Bapak Anshori bukan sekedar janji. Semoga RUU Keperawatan secepatnya bisa disahkan demi kebaikan seluruh rakyat Indonesia selaku konsumen fasilitas kesehatan. Aamiin.
Dengan selesainya aksi, jas almamater kami yang dipakai terbalik kini bisa dipakai seperti biasa lagi. yeeeee :D

Akhirnya aksi ditutup dengan doa bersama.

Seorang mahasiswa berjas hijau tosca memimpin massa untuk berdoa

Masa menundukkan kepala dan berdoa bersama

Kami membubarkan barisan pukul 13:40. Dengan begitu berarti lama aksi yang kami lakukan adalah sekitar 3 jam, terhitung sejak pukul 10:45.

Berfoto bersama setelah masa dibubarkan

Rombongan dari FIK Unpad berfoto bersama setelah masa dibubarkan

Karena adzan dzuhur sudah berkumandang sedari tadi, maka kami rombongan aksi diinstruksikan koordinator lapangan untuk menunaikan solat dzuhur di masjid Kemenhut yang tidak jauh dari situ.

Di jalan menuju gedung Kemenhut bareng mahasiswa lain almamater.

Sesampainya di Komplek gedung Kemenhut, kebetulan saya ketemu Sinta Dwi Oktaviani, Kepala Departemen Kajian Publik BEM KEMA FIK Unpad dan langsung nodong untuk dimintai sepatah dua patah kata. Ini dia Kadep KP kita, dengan wajahnya yang terbakar sinar matahari dan bibirnya yang pucat pasi. kasian Sintaaaa capek-capek langsung ditodong. Maafkan Shindy ya Sinta :(


Akhirnya kami sampai di masjid Kemenhut. Disamping sholat dan membersihkan diri, kami yang kelelahan akhirnya tidur-tiduran di dalam masjid kayak ikan asin. Padahal ada peraturannya 'Dilarang tiduran di dalam masjid' nih liat nih kelakuan! hahaha

Eva & Ihwan dari Departemen Luar Negeri BEM KEMA FIK Unpad capek aksi tapi sempet-sempetnya bergaya. haha

Tidur sebentar di selasar masjid, ngumpulin tenaga yang menguap bersama keringat tadi

Setelah solat duhur, sekitar pukul 15:00 kami yang istirahat di selasar masjid dipanggil Bunda Hinin, Wakabem kita, untuk makan siang bersama. Akhirnya kami keluar masjid, dibagikan nasi bungkus, dan cari tempat yang enak untuk makan bersama.

Menjelang makan bareng teman-teman rombongan aksi dari FIK Unpad. Pink!

Coba tebak deh, apa yang unyu dari makan-makan kami itu? tempatnya! kami makan di bawah pohon murbei yang banyak buahnya! pohon murbei! aaaaaaah sungguh unyuuuuuk! :3

Pohon murbei. baru pertama kali saya lihat pohon murbei live dengan mata kepala sendiri :')

Dan setelah makan, saya sempatkan untuk cari buah murbei yang sudah matang. Buah warna merah berarti belum matang benar. Buah yang udah matang akan berubah warna jadi hitam. Dan buah murbei yang warnanya hitam di pohon itu rasanya maniiiiiiis banget! aaaah sukaaaaa  


 
Murbei hasil petik sendiri. Maniiiis :D

Gara-gara murbei tangan saya jadi ungu-ungu begini dan susah ilangnya. hahaha

Setelah riweuh cari murbei kayak anak bocah, kami digiring solat ashar sama bapak kabem Ridwan. Sekitar pukul 15:15 bus Kramat Djati yang tadi pagi mengantar kami sudah menjemput. Beberapa dari kami yang sudah solat ashar ataupun yang nggak solat ashar akhirnya masuk bus, nyalain AC kenceng-kenceng dalam rangka mengeringkan jas almamater yang basah oleh keringat. hahaha
Sambil nunggu yang masih solat, kami banyakan makan mie ayam yang stay nunggu pelanggan di depan bus kami.
Sedikit curhat, sebelum sampai bus, catatan report yang saya bikin dari subuh tadi ketumpahan air minum. Alhasil catatan kegiatan-kegiatan saya hari ini yang ditulis dengan spidol snowman hitam luntur sudah, nggak terbaca sama sekali. Sedih bangeeeet. Rasanya langit runtuh :( . Tapi untung aja beberapa  masih bisa saya  ingat dan dengan bantuan teman-teman bisa disusun lagi di atas kertas yang baru. yeeee \(^^)/

Setelah semua personel selesai makan mie ayam dan solat ashar, kami pun berangkat pulang menuju Jatinangor tepat pukul 15:50.
Di sepanjang jalan pulang, kami yang kecapekan memanfaatkan waktu perjalanan dengan tidur. Saya sendiri juga tidur dan pas bangun, tau-tau busnya udah berhenti di pusat oleh-oleh di Ciwangi, Purwakarta, pukul 17:25. Tidurnya sangat kebooooo! hahaha
Setelah istirahat, sholat dan makan, kami berangkat lagi untuk melanjutkan perjalanan pulang. Teman-teman dari Stikes Subang sendiri minta diturunkan depan Sadang Town Square biar pulang ke Subangnya nggak terlalu jauh. Adegan dadah-dadahan yang mengharukan pun terjadi. "Dadah akaaaang, dadah teteeeeh. Hati-hati di jalan. Kalo jatoh misscall aku yaaaa" :hammer

Di jalan, sepanjang tol Cipularang kami satu bus nyari-nyari lagu galau dan karaoke bersama. Galau bersama yuhuuu~ :p
And finalleeeh, setelah beberapa jam perjalanan, bus kami sampai Jatinangor dan berhenti di depan Shelter damri di samping gerbang lama Unpad Jatinangor. tepatnya pada pukul 20:00.
Kami langsung kemas-kemas barang dan turun bus, dan setelah cipika cipiki, langsung pulang ke haribaan rumah kost masing-masing.

Saat saya bikin report ini, saya menyempatkan untuk googling berita-berita dari media cetak dan media elektronik yang meliput. Saya suka berita dari Kompasiana yang merangkum aksi-aksi #SahkanRUUKeperawatan yang juga terjadi di daerah pada tanggal 15 Oktober 2012. Kalau mau baca juga, klik disiniiiiiiiii. Dan dari media elektronik yang audiovisual, satu-satunya yang saya dapet adalah dari sini :



Saya selalu nggak begitu suka dengan pemberitaan televisi. Di video itu keliatannya aksi kita sangat ribut dan hampir ricuh. Padahal aksi kita sangat aman-aman saja. Gimana mau ricuh sih. Kita aja aksi isinya hampir cewek semua -_____-
Media membuat percikan tinta setitik terlihat bagai kubangan hitam yang dalam dan besar. As always.


Yak! Alhamdulillah, satu lagi hari besar terlewati. Satu pengalaman penting dikantongi.
Terimakasih untuk teman-teman BEM KEMA FIK Unpad yang kekeuh memaksa saya ikut aksi. saya nggak nyesel ngebatalin bimbingan demi aksi ini. Ciyus deh kak :)
Terimakasih buat temen-temen Stikes Subang & Stikep PPNI yang ikut meramaikan bus kami
Terimakasih untuk Abang supir bus yang tidak putus asa walaupun nggak tau jalan menuju Semanggi, dan akhirnya dibantu pake GPS. Selamat ya bang, sekarang wawasan rutenya sudah digital bilingual. hahaha
Terimakasih untuk Apri Rahma Dewi yang selama aksi, dari awal naik bus sampai terakhir turun bus, tetap menemani saya. Aaaa so sweet sekali, Priii *kecup Apri*
Terimakasih untuk 'kamu' yang pada akhirnya saya kasih tau kalau saya abis ikut aksi, dan langsung marah-marah nggak setuju. Seriously, Cit, its so much fun and i only did it once! sesekali sebagai ketua himpro harusnya kamu cobain,loh. hehe ^^v
Terimakasih untuk mami dan papi yang beberapa hari kemudian menelepon dan bilang "Hayooo hari Senin kemarin demo yaaa di DPR yaaa? nggak bilang-bilang hayooo." Maaf ya Mami, Papi. soalnya kalo bilang pasti nggak boleh. Skripsi itu kewajiban. Yang ini cuma untuk selingan. Janji, pertama dan terakhir kalinya! hahaha


Semoga pada akhirnya RUU Keperawatan disahkan dan jadi UU Keperawatan. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.

Best Regards! :)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Shindy Yulia Salsabila Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos