Sabtu, 22 September 2012

Kepingan Surga yang Jatuh Itu, Surya Kencana!

Diposting oleh Unknown di 13.03
Malam minggu, hanya ditemani laptop dan koneksi internet kabel, ditinggal sahabat dekat pulang ke Bogor, ditinggal seseorang dan teman-teman baiknya (yang juga teman-teman baik saya) camping di daerah antah berantah yang tidak terjangkau sinyal ponsel. Kira-kira mau apa kalau sudah begitu?

Biasanya waktu-waktu seperti ini saya gunakan untuk melahap buku. Tapi entah kenapa malam ini saya sedang tidak on the mood untuk membaca. Jadi, apa dong? Tentu saja, ONLINE!
Kedengarannya sangat forever alone memang. Hahahaha. Tapi saya selalu suka diberikan kesempatan untuk menikmati waktu-waktu yang seperti ini. Waktu ketika saya bisa bergaul dengan diri saya sendiri. Waktu-waktu berharga yang bisa saya pakai untuk menelusur ide-ide gila di kepala saya tanpa ada jamahan dunia luar yang maha menghasut itu.

Beberapa hari yang lalu ketika melepas dia dan teman-teman saya pergi camping, tiba-tiba ingatan masa kecil saya datang. Dulu saya seperti mereka. Dulu saya selalu jadi yang paling excited saat mami mengajak kami sekeluarga pergi camping di bukit. Bagi saya rasanya luar biasa menghabiskan malam di alam lepas, hanya dipisahkan kain tenda yang tipis namun melindungi. Suara tonggeret mengiris sunyi, angin yang masuk tanpa izin dari celah-celah kecil, rerumputan yang masih dapat teraba dari dalam kantung tidur, dan wangi biji-biji tumbuhan konifer.
Dan saya tiba-tiba teringat akan itu. Entah kapan terakhir kali merasakannya.

Jari saya kini sibuk menekan tuts-tuts alfabet di atas komputer lipat saya, surfing di dunia maya. menjelajahi keyword-keyword tentang  alam, pegunungan, hutan...
Lalu saya menemukan kepingan surga itu. Hamparan bunga edelweiss. Mekar. Putih. Dimana-mana. Indah, dan entah bagaimana caranya, Tuhan membuatnya abadi.

Alun-alun Surya Kencana
Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat




"Sungguh dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal."
(QS. Ali-Imran:190)



Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
(QS. Ar-Rahman (55) : 13)





Maha besar Allah, Dzat yang Maha Indah dan menyukai keindahan.
Cantik, ya? Bebungaan berwarna putih selalu saja cantik. :)
Kini selain White Lily, saya punya Edelweiss yang menjadi bunga favorit saya.

Suatu saat nanti, Di waktu yang tepat, Bersama teman hidup yang telah digariskan, Akan saya jejakkan kaki di hamparan padang bunga abadi itu.

Kalau Soe Hok Gie mengukir kisahnya di Mandalawangi, maka akan saya buat sendiri napaktilas hidup di Surya Kencana.

Hai, edelweiss.
Mimpiku malam ini datang lagi.
Jangan gugur dulu, usir saja angin yang lewat.
Aku sedang menunggu dia,
di waktu yang sudah Tuhan siapkan
mengajakku meraba abadinya jelitamu
Tunggu aku, ya.

:)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Shindy Yulia Salsabila Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos